Sabtu, 14 September 2013

Sahabaaaaat~

Sahabat. Apa yang pertama kali terlintas saat ada kata ‘sahabat’. Sahabat yang sesungguhnya itu bukanlah aku, kamu, dia, tapi KITA. Kita yang menjalin hubungan erat, kita yang menjalani segala sesuatunya, kita yang melukiskan kenangan di kertas putih yang belum ternoda sedikitpun. Namun, apakah orang yang dekat dengan kita bisa dikatakan sahabat? Pikir sekali lagi.
Yang namanya sahabat tidak ada yang terlintas dipikirannya “ ah, kalo dateng pas butuh doang”. Mungkin disaat dia meminta pertolonganmu, kamu merupakan orang yang tepat untuk dimintai pertolongan. Dan kita sebagai sahabat tidak boleh mempunyai pikiran seperti itu, sahabat yang sesungguhnya akan selalu ada saat dibutuhkan maupun saat tidak dibutuhkan.
Jangan terlalu cepat menganggap orang yang dekat dengan kita sebagai sahabat, karena apabila kita anggap sahabat belum tentu dia mengganggap kita sahabat. Tentu saat mengetahui kita bukan bagian dr sahabatnya kita akan merasa sedih. Mungkin dia deket sama kita semata-mata kedekatan biasa dan bukan untuk dijadikan sahabat. Tapi, jangan mentang-mentang dia bukan sahabat kita lalu kita bersikap tidak baik padanya. Bersikap baik, ramahlah agar dia mau mendekatimu dan menjadi sahabatmu.
Sahabat yang baik, tidak akan marah apabila dia mengomentari segala hal yang kurang pada dirimu (namun dengan kata-kata yang sopan dan tdk menyinggung). Toh…. Dia juga punya tujuan kenapa dia mengomentarimu, lebih baik sahabatmu yang berkomentar dari pada orang lain yang mengomentarimu negative.
Gak semua persahabatan selalu bareng kok, tapi persahabatan itu berdasarkan bagaimana kita memperlakukan dia lebih berbeda dengan yang lain, lebih dekat drpd yang lain. Emang kalo persahabatan harus selalu main bareng? Jalan bareng? Nonton bareng? Enggak juga. Kalo mereka selalu bareng dan gak mau gabung sama temen yang lain, gimana mereka bisa bergaul, menambah teman?
Bersahabat baik boleh, tidak ada yang melarang. Namun tetap saja, sebagai persahabatan yang baik kalian harus tetep sopan, ramah, dan tidak terjun ke hal-hal negative yang banyak dilakukan remaja-remaja nakal sekarang ini. Persahabatan yang baik adalah persahabatan yang bisa saling menjaga, mendukung, menyayangi.
Tapi, kini banyak persahabatan yang dikatakan labil. Ya bagaimana tidak? Contoh saja lah, waktu SD mereka dekat sekali, hingga tidak mau dipisahkan oleh apapun. Namun, setelah SMP? Semenjak mereka pisah sekolah? SEMUA BERUBAH! Dan kini hanya tersisa kenangan, mereka melupakan sahabatnya satu sama lain.
Mulut bisa berkata lupa, tidak kenal, tapi hati? Tapi kenangan? Saksi bisu dari kejadian yang pernah dialami bersama. Saksi bisu dari semua canda, tawa, suka, duka yang pernah dilalui.

Dan kini berjanjilah wahai sahabat, kita akan selalu bersama hingga si buta bisa melihat, si bisu bisa berbicara, si tuli bisa mendengar dan langit berubah warna menjadi ungu. Terus genggam tanganku, terus tebarkan kecerianmu, terus jalin ikatan erat ini walau jarak memisahkan kita dan terus raih apa yang kau inginkan. Tunjukkan padaku saat kau sukses bersama denganku, sekalipun namaku sudah terpampang dibatu nisan :’)

kita yang selalu bersama :')

dimulai dari awal pertemuan hingga akhir perpisahan :')

kita yang selalu berangkulan :')

terus bergenggam hingga kapanpun :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar